Monday, April 22, 2013

BUKAN PO, TAPI TEH HANGAT

Miftah Sr

BUKAN PO... TAPI TEH HANGAT


Ilustrasi : Editan Pribadi |DP Anggi

*

Semalaman suntuk aku menemani seseorang yang tengah begadang memikirkan sesuatu. Tubuhku pagi ini dingin. Aku tak disentuhnya semalam. Sedikit pun tidak. Gadis itu hanya sibuk menonton. Ia memang suka sekali dengan film cartoon. Bisa-bisanya ia tetap membiarkanku hingga dingin hanya untuk film di laptop yang bisa ditontonnya kapan saja. Ah, entahlah.

Pagi ini aku tak menemui gadis itu. Ah, aku lebih suka menyebutnya gadisku. Biasanya ia akan langsung menemuiku. Menghangatkanku, lalu meregukku. Oh… itu adalah bagian kesukaanku. Aku senang melihatnya tersenyum setelah regukan pertama. Aku tahu, itu mengingatkannya pada seseorang di luar sana. Yang entah siapa. Entah di mana. Hanya jarak, yang membuatnya berkata masih ada rindu.

Lama sekali ia menjamahku, ini tidak seperti biasanya. Setiap hari, aku takkan membuka mata sebelum ia menyentuhku. Mengapa? Karena, aku ingin pemandangan yang kutemui pertama kali ketika membuka mata adalah dirinya. Tapi, rasanya sudah terlalu lama. Apa ia ketiduran? Aku sudah tidak sabar, lalu membuka mata.

Aku melihat ada danau di ujung sana. Mengapa ada danau? Semoga itu bukan fatamorgana. Lalu, sebuah hasrat membuatku mendekat. Apa? Aku bisa membawa pergi tubuhku? Kemudian, aku membasuh wajahku. Setelah mencuci wajah, aku melihat bayanganku di air danau yang masih bergelombang sebab tadi kusentuh. What! Lingkar mata yang begitu hitam?

Lalu, perlahan air danau itu kubiarkan tenang. Aku heran. Wajahku? Apa? Mengapa seperti ini? Wajahku putih, tapi aku memiliki lingkar mata yang begitu hitam. Telingaku hitam. Tubuhku setengahnya hitam dan setengahnya putih. Kakiku pun hitam—dan berbulu. Ada apa ini? Mengapa aku seperti panda? Persis seperti panda Po yang pernah ditonton gadis itu berulang-ulang! Tiba-tiba, dari arah belakang, seperti ada yang datang.

“Heii Po! Sudah cukupkah bermain air?” ucapnya dengan mata sinis. Apa ini mimpi? Itu adalah Master Shifu!

“Aku? Aku Po?” ucapku menunjuk diriku.

“Hhhh! Ayo kita kembali latihan Po!”

“Tapi, tapi. Master Shifu! Tunggu! Aku bukan Po!”

“Apa kau akan beralasan karena malas untuk latihan kungfu hari ini?”

“Aduh. Master Shifu! Bukan!”

“Nah, darimana kau tahu aku ini Master Shifu? Ah, kau mulai memancing amarahku!” ucapnya seperti akan mengeluarkan jurus genggaman jari wushi.

“Jangan! Aku tidak ingin mati seperti Tai Lung!”

“Aku mulai curiga kepadamu! Siapa kau!”

“Aku ini Teh Hangat!” Ucapku setengah berteriak.

“Jangan bodoh! Kau itu Dragon Warior!”

“Tunggu! Ya, aku ingat! Aku dan Po pasti tertukar jiwa karena alatnya Sandy si Tupai! Setiap pagi gadis yang biasanya meregukku lupa mematikan televisi. Mungkin, saat itu episode yang diputar adalah ketika spongebob dan squidward tubuhnya menyatu karena alat baru penemuan Sandy! Aku yakin! Percayalah Master!”

“Apa ada resep rahasia karena kau bisa berpikir sejauh itu? Bahkan aku tidak mengenal nama-nama yang kau sebut!”

“Apa? Kau berbicara resep rahasia? Apakah kau ini Plankton! Ayo mengaku!” ucapku balik menghardiknya.

“Siapa itu Plankton?”

“Aku tahu, kau pasti ingin merebut resep rahasia kraby patty! Akan kulaporkan nanti pada tuan Crab!”

“Kau ini, aneh! Apa kepalamu terbentur?”

“Kau pasti memakai jurus yang sering disebut di Konoha. Jurus yang sering dipakai Guru Kakashi! Teknik merubah wujud. Iya, kan?”

“Ah, siapa lagi itu? Aku bingung! Ada di episode mana kita? Kau maya atau nyata? Ahhhh!” ucapnya sambil menarik-narik kulit wajahnya berharap terbangun dari mimpi buruk yang membingungkan ini.

“Sutradara! Mana sutradaranya!” teriak Master Shifu.

“Mengapa memanggil sutradara?”

“Diam! Wahai Sutradara! Aku galau! Aku ada di dunia mana ini! Mengapa di dalam tubuh Po ada Teh Hangat! Siapa itu Sandy, Spongebob, Squidward, Plankton, Tuan Crab, dan Kakashi?” ucapnya sambil berusaha untuk bertapa.

“Sedang apa Master Shifu?”

“Aku sedang berusaha bertelepati. Menghubungi pengacaraku. Aku bisa stress! Atau tidak, aku memanggil guruku. Agar guruku bisa memantramu dan mengembalikan episode yang lebih waras!!!”

“Guru Master Shifu siapa?”

“Ah, kalau mau tahu hubungi saja pengacaraku!”

“Sejak kapan di Kungfu Panda ada pengacara?”

“Sejak dahulu kala! Sejak keempat Negara hidup dengan damai. Namun semua berubah saat Negara api menyerang! Hanya Avatar, ketua dari keempat elemen yang dapat menghentikannya!” ucapnya menggeram.

“Ha? Master Shifu suka film itu? Gadisku juga suka. Suka sekali. Oh iya, mengapa tak kita kumpulkan Dragon Ball? Agar kita bisa memintanya menormalkan keadaan ini!”

“Aku ingat! Aku baru meminta dua permintaan ketika bertemu aladin,” ucap Master Shifu. Ternyata, Master Shifu banyak kenalan. Tapi, aku semakin bingung. Dunia percartoonan benar-benar sedang kacau.

“Aladin! Aku minta normalkan kembali keadaan ini!”

Wouuuuushhhhhh!

Seketika semua hilang. Aku merasa ada di dimensi waktu. Tiba-tiba tubuhku sudah terasa hangat. Sepertinya keadaan sudah normal. Aku melirik ke samping kiriku. Ada satu lagi Teh Hangat. Untuk siapa Teh Hangat ini? Lalu, aku melihat ke arah dinding rumah bercat hijau itu.

Foto pernikahan gadisku, dan tentunya lelaki yang diidamkannya selama ini. Ah, aku telah melewatkan resepsi pernikahan dua insan yang hatinya saling mencintai karena-Nya. Aku dan pasanganku yang baru—secangkir teh hangat yang ada di sampingku, akan direguk bersama oleh pengantin baru. Oh, aku suka bagian ini!



Salam hangat dan semangat dari DP Anggi

FAM790M Pekanbaru


Miftah Sr / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

Coprights @ 2016, Blogger Template Designed By Templateism | Templatelib